Sabtu, 22 Juni 2013
Kamis, 20 Juni 2013
Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak
bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah
mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah
khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.
Any Yudhoyono Pimpin Kampanye Anti Narkoba
"Acara ini dalam rangka untuk membangkitkan semangat dan komitmen dalam memberantas narkoba sekaligus menciptakan generasi sehat, cerdas, bebas narkoba di Indonesia," kata Ratna Djoko Suyanto di gedung Smesco, Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Rabu, 19 Juni 2013
KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA
UNODC (United
Nation Office of Drugs and Crime) mencatat lebih dari 200 juta umat
manusia didunia terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau
terkontaminasi dengan penyalahgunaan narkoba. Di Indonesia tercatat 4 juta
orang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan 40 orang meninggal karena
narkoba setiap harinya ( BNN,2006 ).
Pusat Data dan Informasi Departemen
kesehatan melaporkan bahwa 89,9 % penyalahguna narkotika di Indonesia adalah
generasi muda berusia 15-29 tahun (DEPKES,2004) yang didominasi oleh remaja
usia sekolah terutama siswa setingkat SMA.
Dari data itu, kita tahu bahwa narkoba merupakan momok menakutkan yang perlu diwaspadai kapan pun dan dimana pun karena memang sasaran narkoba tidak mengenal
usia atau golongan tertentu. Narkoba dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, mulai dari pelajar SD hingga Perguruan Tinggi, pegawai,
pengangguran, aparatur negara, bahkan ibu rumah tangga sekalipun. Fenomena
terbaru mengenai penyalahgunaan narkoba, bahwa peredaran dan penggunaan narkoba
masih marak di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP).
Menanggapi hal tersebut, maka
sudah selayaknya mahasiswa sebagai
bagian dari institusi perguruan tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tingginya
melalui UKM yang bergerak dalam pencehagan, pemberantasan, penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba turut andil karena masalah narkoba bukan hanya sekadar
persoalan kepolisian dan BNN saja, melainkan persoalan kita bersama demi
kemajuan dan keselamatan generasi bangsa.
Keberadaan UKM Narkoba di masing-masing
perguruan tinggi ini merupakan aset bagi instansi terkait dalam rangka
pencehagan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Akan
tetapi dalam pengelolaaannya tentu saja memerlukan visi dan arah gerak yang
sama agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Untuk itu, diperlukan suatu
wadah yang dapat menjembatani keberadaan UKM Narkoba dalam tataran kampus
dengan pemangku kepentingan (stake holder), serta instansi terkait. Wadah
tersebut dapat saja berupa Forum Komunikasi Mahasiswa Peduli Narkoba. Maka dari itu, UKM GERHANA berinisiatif melaksanakan KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA. Adanya kongres ini nantinya akan dapat membentuk basis wilayah yang saling terkait dan bekerjasama untuk memberantas narkoba. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lanjar, tentu dengan bantuan dari teman-teman semua.
KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA "SATUKAN JIWA, SATUKAN RAGA, MARI BERANTAS NARKOBA"
BISMILLAH....
BISMILLAH....
Selasa, 18 Juni 2013
Peredaran Narkoba di LP Nusakambangan Terbongkar Lagi
Polres Cilacap, Jawa Tengah, kembali membongkar kasus peredaran narkoba
di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan. Lima narapidana yang
terlibat kini ditahan polres setempat.
Kelima narapidana (napi) yang terlibat peredaran narkoba itu adalah AM, YD, YS, HW, dan AS. Polisi berhasil membongkar kasus itu setelah menggeledah ruangan tempat mereka mendekam di LP Narkotika. Polisi juga menyita ganja kering seberat 208 gram, sabu 22,67 gram, pil xanax alparozolam 28 butir, enam telepon seluler, uang Rp2 juta lebih, serta beberapa alat hisap sabu atau bong.
Kelima narapidana (napi) yang terlibat peredaran narkoba itu adalah AM, YD, YS, HW, dan AS. Polisi berhasil membongkar kasus itu setelah menggeledah ruangan tempat mereka mendekam di LP Narkotika. Polisi juga menyita ganja kering seberat 208 gram, sabu 22,67 gram, pil xanax alparozolam 28 butir, enam telepon seluler, uang Rp2 juta lebih, serta beberapa alat hisap sabu atau bong.
Koping Kluarga Terhadap Anggota Keluarga
Koping Kluarga Terhadap Anggota Keluarga yang Mengalami Ketergantungan Narkoba diwilayah Kota Semarang
Dwi Indah Iswanti*, Suhartini**, Supriyadi***
ABSTRACT
Drugs addicted is condition which is conceptualized as a mental illness, that consider about mental and behavior disorders caused drugs abuse. Family’s coping to family member drugs addicted, talked about various coping which used by family within face so many problems that emerge caused by drugs addicted.The problem formulation was how family’s coping to face family member drugs addicted? The research aims were to know about sign and phenomenon drugs addicted, family response towards family member drugs addicted, to know kind of coping and identified coping strategies that used whether internal or external. Approach research method used qualitative design with phenomenology. Research instrument used in depth interview. The results were signs and phenomenon drugs addicted who had different, family responses: feel confused, worry, sad, guilty, disappointed and embarrassed to community. Whereas, family’s coping used constructive coping with activate coping strategies whether internal or external. Conclusion: The family used coping mechanism being effective to face family member drugs addicted.
Key words: Drugs addicted, family’s response, family coping strategies.
Drugs addicted is condition which is conceptualized as a mental illness, that consider about mental and behavior disorders caused drugs abuse. Family’s coping to family member drugs addicted, talked about various coping which used by family within face so many problems that emerge caused by drugs addicted.The problem formulation was how family’s coping to face family member drugs addicted? The research aims were to know about sign and phenomenon drugs addicted, family response towards family member drugs addicted, to know kind of coping and identified coping strategies that used whether internal or external. Approach research method used qualitative design with phenomenology. Research instrument used in depth interview. The results were signs and phenomenon drugs addicted who had different, family responses: feel confused, worry, sad, guilty, disappointed and embarrassed to community. Whereas, family’s coping used constructive coping with activate coping strategies whether internal or external. Conclusion: The family used coping mechanism being effective to face family member drugs addicted.
Key words: Drugs addicted, family’s response, family coping strategies.
Langganan:
Postingan (Atom)