Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 20 Juni 2013

Penyebaran Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja


Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.

Any Yudhoyono Pimpin Kampanye Anti Narkoba

Ani Yudhoyono Kampanyekan Anti Narkoba Dengan Pelajar dan Mahasiswa untuk mengkampanyekan pemberantasan narkoba. Acara dalam rangka memperingati Hari Anti-Narkoba Indonesia ini diawali dengan laporan perkembangan narkoba oleh Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) II Ratna Djoko Suyanto.

"Acara ini dalam rangka untuk membangkitkan semangat dan komitmen dalam memberantas narkoba sekaligus menciptakan generasi sehat, cerdas, bebas narkoba di Indonesia," kata Ratna Djoko Suyanto di gedung Smesco, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Rabu, 19 Juni 2013

KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA


UNODC (United Nation Office of Drugs and Crime) mencatat lebih dari 200 juta umat manusia didunia terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau terkontaminasi dengan penyalahgunaan narkoba. Di Indonesia tercatat 4 juta orang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan 40 orang meninggal karena narkoba setiap harinya  ( BNN,2006 ). Pusat Data  dan Informasi Departemen kesehatan melaporkan bahwa 89,9 % penyalahguna narkotika di Indonesia adalah generasi muda berusia 15-29 tahun (DEPKES,2004) yang didominasi oleh remaja usia sekolah terutama siswa setingkat SMA.
           Dari data itu, kita tahu bahwa narkoba merupakan momok menakutkan yang perlu diwaspadai kapan pun dan dimana pun karena memang sasaran narkoba tidak mengenal usia atau golongan tertentu. Narkoba dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar SD hingga Perguruan Tinggi, pegawai, pengangguran, aparatur negara, bahkan ibu rumah tangga sekalipun. Fenomena terbaru mengenai penyalahgunaan narkoba, bahwa peredaran dan penggunaan narkoba masih marak di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP).
          Menanggapi hal tersebut, maka sudah selayaknya mahasiswa  sebagai bagian dari institusi perguruan tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tingginya melalui UKM yang bergerak dalam pencehagan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba turut andil karena masalah narkoba bukan hanya sekadar persoalan kepolisian dan BNN saja, melainkan persoalan kita bersama demi kemajuan dan keselamatan generasi bangsa. 
          Keberadaan UKM Narkoba di masing-masing perguruan tinggi ini merupakan aset bagi instansi terkait dalam rangka pencehagan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Akan tetapi dalam pengelolaaannya tentu saja memerlukan visi dan arah gerak yang sama agar tercapai tujuan yang diharapkan. 
          Untuk itu, diperlukan suatu wadah yang dapat menjembatani keberadaan UKM Narkoba dalam tataran kampus dengan pemangku kepentingan (stake holder), serta instansi terkait. Wadah tersebut dapat saja berupa Forum Komunikasi Mahasiswa Peduli Narkoba. Maka dari itu, UKM GERHANA berinisiatif melaksanakan KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA. Adanya kongres ini nantinya akan dapat membentuk basis wilayah yang saling terkait dan bekerjasama untuk memberantas narkoba. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lanjar, tentu dengan bantuan dari teman-teman semua.
KONGRES MAHASISWA ANTI NARKOBA "SATUKAN JIWA, SATUKAN RAGA, MARI BERANTAS NARKOBA"
BISMILLAH....

Selasa, 18 Juni 2013

Peredaran Narkoba di LP Nusakambangan Terbongkar Lagi

Polres Cilacap, Jawa Tengah, kembali membongkar kasus peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan. Lima narapidana  yang terlibat kini ditahan polres setempat.

Kelima narapidana (napi) yang terlibat peredaran narkoba itu adalah AM, YD, YS, HW, dan AS. Polisi berhasil membongkar kasus itu setelah menggeledah ruangan tempat mereka mendekam di LP Narkotika. Polisi juga menyita ganja kering seberat 208 gram, sabu 22,67 gram, pil xanax alparozolam 28 butir, enam telepon seluler, uang Rp2 juta lebih, serta beberapa alat hisap sabu atau bong.

Koping Kluarga Terhadap Anggota Keluarga

Koping Kluarga Terhadap Anggota Keluarga yang Mengalami   Ketergantungan Narkoba diwilayah Kota Semarang 

Dwi Indah Iswanti*, Suhartini**, Supriyadi***  

                                                                        ABSTRACT
Drugs addicted is condition which is conceptualized as a mental illness, that consider about mental and behavior disorders caused drugs abuse. Family’s coping to family member drugs addicted, talked about various coping which used by family within face so many problems that emerge caused by drugs addicted.The problem formulation was how family’s coping to face family member drugs addicted? The research aims were to know about sign and phenomenon drugs addicted, family response towards family member drugs addicted, to know kind of coping and identified coping strategies that used whether internal or external. Approach research method used qualitative design with phenomenology. Research instrument used in depth interview. The results were signs and phenomenon drugs addicted who had different, family responses: feel confused, worry, sad, guilty, disappointed and embarrassed to community. Whereas, family’s coping used constructive coping with activate coping strategies whether internal or external. Conclusion: The family used coping mechanism being effective to face family member drugs addicted.

Key words: Drugs addicted, family’s response, family coping strategies.
 
Free Tail 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

About